makalah biologi
tentang
ekosistem
Oleh :
Nama : moch. tri wahyudi
Kelas :xd(10d)
KATA PENGANTAR
Teman-teman yang saya sanyangi, sebagai pelajar selalu
ada dalam diri kita, bahkan mesti tertanam sepanjang masa. Banyak ilmu bisa
kita pelajari untuk memperoleh pengalaman, pengeahuan, dan pengetahuan sebagai
bekal hidup kita. Salah satunya adalah ilmu pengetahuan alam. (IPA)
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan kumpulan
pengetahuan tentang alam sekitar, termasuk manusia didalamnya yang disusun
secara sistematis, metodis, dan koheren, (terkait satu sama lain). Dengan
mempelajari IPA, kita diajak untuk memahami alam sekitar dengan segala
fenomenanya. Berdasarkan data, fakta, dan hokum sebab akibat, kita diajak untuk
menjelajahi alam sekitar dengan segala isinya. Dengan demikian kita dapat
bertindak lebih rasional berdasarkan cara kerja ilmiah yang ditemba dari IPA.
Biologi yang mempelajari seluk beluk hidup merupakan
salah satu cabang IPA. Dengan belajar biologi, kita akan memperoleh sejumlah
pengalaman belajar yang berfungsi untuk memahami konsep dan cara kerja IPA.
Didalam makalah ini kita akan diajak untuk memahami Peranan Manusia Dalam
Keseimbangan Ekosistem dengan cara mengasah daya nalar dan mengaitkannya dengan
kehidupan segari-hari sehingga belajar biologi terasa lebih menarik.
Akhirnya, kita berharap agar makalah ini dapat berguna
bagi kita dalam pembelajaran. Kritik dan saran sangat kami harapkan demi perbaikan
makalah selanjutnya.
Manokwari, 1 DEC 2012
Penyusun
, moch . tri wahyudi
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
………………………………………………………….i
Daftar Isi
…………………………………………………………………ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
………………………………………………. 1
1.2 Rumusan
Masalah……………………………………………..1
1.3 Tujuan ………………………………………………………………… 1
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Komponen Penyusun Ekosistem………………………………2
2.2 Suksesi Ekosistem …………………………………………… 4
2.3Peranan Manusia dalanm Perubahan
Lingkungan…………… 5
2.4Tipe-tipe Ekosistem dan Hubungan antara
Faktor Biotik dan Abiotik……….............................................................................10
2.5Daur Biokimia ……………………………………………….. 14
BAB 3 KESIMPULAN dan SARAN
3.1 Kesimpulan ………………………………………………….15
3.2 Saran ………………………………………………………..15
Daftar Pustaka
………………………………………………………… 16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Ekosistem disusun oleh dua
komponen, yaitu lingkungan fisik atau makhluk tidak hidup (komponen abiotik)
dan berbagai jenis makhluk hidup (komponen abiotik ). Berbagai jenis makhluk
hidup tersebut dapat dikelompokkan menjadi satuan-satuan makhluk hidup dan ekosistem
merupakan salah satunya.
Dalam kehidupan, setiap
organism selalu memerlukan sesuatu dari lingkungannya dan lingkungan akan
menerima sesuatu dari organism. Jadi, organisme dan lingkungan saling
mengadakan hubungan timbal balik (intraksi) yang disebut ekosistem. Ekosistem
diartikan sebagai hubungn timbal balik (interaksi) antara makhluk hidup dengan
lingkungan. Cabang ilmu biologi yang mempelajari eklogi. Istilah ekologi
pertama kali diperkenalkan oleh E. Haeckel pada tahun 1860 sehingga dia disebut
sebagai bapak ekologi.
Ruag lingkup kajian ekologi
yang utama, yaitu perubahan populasi suatu spesies pada waktu yang
berbeda-beda, perpindahan yang lain, serta factor yang mempengaruhinya dan
terjadinya hubungan timbal balik antar makhuk hidup (hewan, tumbuhan, dan
mikroorganisme) dan lingkungannya (cambell, 2003:388).
Lingkungan merupakan suatu
kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, serta
perilaku yang mempengaruhi kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusia
serta makhluk hidup lainnya. Permasalahan lingkungan selalu muncul karena
perkembangan manusia (penduduk) dan pemanfaatan lingkungan yang kurang
bijaksana.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Komponen apasaja yang
menyusun ekosistem?
2. Apa yangdimaksud dengan
suksesi ekosistem?
3. Apa peranan manusia dalam
perubahan lingkungan?
4. Sebutkan tipe-tipe ekosistem
dan hubungan antara faktor biotik dan abiotiknya?
5. Apa yang dimaksud dengan daur biokimia?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui komponen
penyusun ekosistem.
2. Untuk mengetahui apa yang
dimaksud suksesi ekosistem.
3. Untuk mengetahui peranan
manusia dalam perubahan lingkungan.
4. Untuk mengetahui tipe-tipe
ekosistem dan hubungan antara factor biotic dan abiotiknya.
5. Untuk mengetahui apa yang
dimaksud dengan daur biokimia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1Komponen Penyusun Ekosistem
Ekosistem tersusun atas komponen-komponennya, yaitu
komponen biotik dan komponen abiotk. Komponen biotik merupakan komponen
penyusun ekosistem yang terdiri dari makhluk hidup, contohnya tumbuhan, hewan,
dan mikroorganisme. Komponen abiotik merupakan komponen penyusun ekosistem yang
terdiri dari semua benda mati, contohnya air, tanah, cahaya, dan udara.
a. Organisasi Kehidupan Dalam Ekosistem
Didalam ekosistem komponen biotik terdiri dari organisme
yang saling mengadakan interaksi. Akibat dari adanya interksi ini memenculkan
adanya organisasi kehidupan. Organisasi kehidupan yang terkecil sampai yang
terbesar, adalah sebagai berikut : individu-populasi-komunitas-bioma-biosfer.
1) Individu adalah makhluk hidup tunggal yang secara otonom dapat melakukan
proses-proses hidup secara mandiri. Untuk
mempermudah memahami kriteria individu makhluk hidup, dan tiga kriteria tentang
individu, yaitu sebagai berikut:
a) Individu selalu menggambarkan
sifat tunggal ,
b) Dalam diri yang tunggal proses hidupnya berlangsung sendiri-sendiri, dan
c) Proses hidup yang satu dengan yang lain berbeda.
2) Populasi adalah kumpulan dari individu-individu yang
terdiri dari satu spesies yang secara bersama-sama menempati luas wilayah yang
sama, mengandalkan sumberdaya yang sama, dan dipengaruhi oleh factor lingkungan
yang sama serta memiliki kemungkinan yang tinggi untuk berinteraksi satu sama
lain.
3) Komunitas adalah kumpulan dari beberpa populasi yang
saling berinteraksi, menempati suatu daerah, dan dalam waktu tertentu.setiasp
komunitas berbeda-beda dalam hal kekeyaan spesies (species richness) jumlah
spesies yang mereka miliki dan kelimpahan relative spesies (relative
abundance).
4) Ekosistem adalah kesatuan fungsional antara makhlukhidup dengan
lingkungan.
5) Bioma adalah kesatuan ekosistem-ekosistem dalam sekala
yang luas yang dibedakan berdasarkan iklim.
6) Biosfer adalah kesatuan ekosistem-ekosistem yang berda
diseliruh permukaan bumi.
b. Komponen Ekosistem
Suatu
daerah dapat diebut ekosistem jikadaerah itu dihuni oleh beberapa populasi
makhluk hidup, dimana keseluruhan mahluk hidupnya saling berinteraksi antara
satu dengan lainnya dan juga berinteraksi dengan lingkungan abiotiknya. Dengan
demikian,komponen ekosisitem terdiri atas makhluk hidup (biotik) dan makhluk
tidak hidup (abiotik ).
1) Komponen Biotik
Komponen
biotik ekosistem adalah anggota dari ekosistem yang berupa makhluk hidup
seperti mikroorganisme, jamur ,protista ,tumbuhsn ,hewan ,dan manusia. Dalam
interaksi antar makhluk hidup tumbuhan dan sebagian protista berperan sebagai
produsen ,hewan, manusia berfungsi sebagai konsumen, sedangkan mikroorganisme
dan jamur berfungsi sebagai decomposer.
2) Komponen Abiotik
Komponen
Abiotik adalah komponen ekosistem yang berupa benda-benda tidak hidup seperti
tanah, air, udara, cahaya, suhu, serta kondisi geografi seperti kelembaban,
arus angin, pH, iklim, topografi, dan arus air.
c. Habitat dan Relung
Suatu spesies dalam hidupnya selalu berada pada
ekosistem tertentu. Tempat tinggal organisme di alam disebut habitat. Jadi,
spesies mempunyai habitat dalam ekosistem. Misalnya berudu, habitatnya di air
tenang atau di kolam yang banyak tumbuhan airnya. Dengan mengetahui habitat
suatu spesies, kita dengan mudah akan mendapatkan spesies tersebut.
Fungsi organisme dalam
ekosistem dapat dibedakan menjadi :
a. Produsen, yaitu organisme
yangdapat menyusun senyawa organi sendiri dengan menggunakan bahan senyawa
organik yang berfungsi untuk menyediakan makanannya sendiri, contohnya ganggang
dan bakteri.
b. Konsumen, yaitu organisme yang
memanfaatkan bahan organik dari makhluk hidup lain sebagai sumber makanannya.
Berdasarkan asal bahan organiknya konsumen dibedakan menjadi herbivora dan
karnivora, contohnya kambing, sapi, dan marmot.
c. Dentrivora, yaitu organisme
pemakan partikel-partikel organik atau detritus. Contohnya cacing tanah,
lipang, dan siput.
d. Decomposer, yaitu organisme yang
bertugas mengubah partikel-partikel organik menjadi partikel anorganik.
Contohnya jamur dan bakteri. Gunawan (2007:267)
2.2 Suksesi Ekosistem
suatu komunitas yang menyusun ekosistem, pada awalnya
tidak langsung komplek atau beraneka ragam jenisnya, tetapi mengalami
perkembangan secara perlahan-lahan. Proses perubahan dalam komunitas yang
berlangsung secara bertahap dan menuju ke satu arah secara teratur disebut
suksesi. Suksesi dapat terjadi sebagai akibat dari perubahan lingkungan fisik
dalam komunitas atau ekosistem.
Ada
beberapa konsep agarkita memahami suksesi ekosistem, diantaranya :
a. Suksesi berlangsung secara teratur, pasti, terarah, dapat diramalkan, dan
berakhir dengan komunits klimaks.
b. Suksesi tidak lebih bergantian sjenis yang bersifat pionir oleh jenis-jenis
yang lebih mantap ddan dapat menyesuaikan diri secara lebih baik dengan
lingkkngan.
Berdasarkan kondisi habitat pada awal pross suksesi yang
terjadi dibeddakan menjadi dua, yaitu suksesi primer dan suksesi sekunder.
1. Suksesi Primer
Suksesi primer terjadi, apabila komunitas asal terganggu
secara alami maupun buatan sehingga mengakibatkan kerusakan atau hilangnya
komunit asal secara total. Kemudian tumbuhkomunitas baru dengan komposisi habitat
baru yang berbeda dengan komunitas asal. Secara ringkastahap-tahapnya diuraikan
sebagai berikut.
a. Terjadi perubahan habitat,
setelah terganggu menuju kondisi yang memberi kehidupan.
b. Munculnya vegetasi perintis yang
mampu hidup di habitat baru dalam beberapa waktu.
c. Terjadi perubahan komposisi habitat akibat aktivitas kehidupan vegetasi
perintis.
d. Munculnya tanaman atau vegetasi sederhana lainnya sehingga memungkinkan
semakin panjangbya rantai makanan.
2. Suksesi Sekundar
Suksesi sekunder terjadi apabila komunitas assal
terganggusecara alami mauupun buatan sehingga mengakibatkan kerusakan komunitas
asal, tetapi tidak merusak total kemudian tumbuh komunitas baru yang sebagian
penyusunnya berasal dari komunitas awal.
Proses suksesi atau pertumbuhan komunitas menuju
komunitas klimaks diawali dengan peristiwa invasi, yaitu suatu organisme yang
berasal dari luar wilayah masuk ke dalam habitat baru. Selanjutnya, organisme
yang dapat masuk kehabitat baru tumbuh dan menduduki serta mendominasi di
habitat tersebut. Peristiwa ini disebut kolonisasi. Vegetasi yang pertama kali
hidup dan membuka kemungkinan organisme lain untuk hidup dihabitat baru disebut
vegetasi perintis. Gunawan (2007:273)
2.3 Peranan
Manusia dalanm Perubahan Lingkungan
Beberapa kota di Indonesia dilanda banjir dan tanah
longsor dalam beberapa tahun ini. Telah jatuh puluhan korban jiwa, ribuan
penduduk perlu diungsikan, dan tak terhitung lagi banyaknya kerugian materi
akibat berbagai bencana tersebut.
Telah diketahui bahwa lingkungan merupakan kesatuan ruang
dengan semua benda, keadaan, dan makhluk hidup serta perilakunya yang
mempengaruhi kelangsungan hidup dan kesejahteraannya. Manusia merupakan bagian
dari lingkungan. Oleh karena itu, manusia selalu dihadapkan pada
masalah-masalah lingkungan dan perubahan-perubahan lingkungan yang terjadi
akibat perbuatan manusia.
1. Keseimbangan Lingkungan
Didalam
suatu ekosistem senantiasa terjadi berbagai dinamika kehidupan, seperti gkungan
rantai makanan, jarring-jaring makanan, produktifitas, siklus materi, aliran
energy, dan piramida energi dan lainnya. Sifat dinamika kehidupan dalam suatu
ekosistem bersifat flukuatif, lues, dan elastis serta dinamis. Jika dinamika
kehidupan dalam suatu ekosistem berjalan secara normal sesuai peruntunkannya
dan bersifat dinamis maka hal itu menggambarkan kndisi lingkungan dalam keadaan
seimbang. Jadi, yang dimksud dengan lingkungan yang seimbang adalah lingkungan
dimana seluruh dinamika ekosistemnya berjalan wajar dan dinamis yang ditandai
dengan tidak adanya perrtumbuhan yang menyolok pada salah satu komponen
ekosistem.
Lingkungan
yang seimbang akan memberikan daya dukung bagi makhluk hidup (termasuk manusia)
yang tinggal di dalamnya.
2. Perbuatan Manusia Menyebabkan Perubahan Lingkungan
Perubahan
lingkungan dapat disebabkan oleh dinamika penduduk, pemanfaatan/ pengelolaan
lingkungan yang kurang bijaksana, kemajuan iptek, dan lain-lainnya.
Tindakan-tindakan
manusia yang menyebabkan perubahan lingkungan antara lain sebagai berikut.
a. Perusakan Hutan
Hutan merupakan tempat dimana terdapat banyak sumber daya
alam yang mendukung kehidupan manusia secara terus-menerus. Namun, manusia
mengambil dan memanfaatkan (ekploitasi) sumber daya hutan secara besar-besaran
tanpa memperhatikan pemulihan dan pelestarian hutan.
b. Pembangunan Perumahan
Pertumbuhan jumlah penduduk yang sangat pesat, memberikan
dampak kebutuhan perumahan yang meningkat. Oleh karena itu, pembangunan perumahan
dilakukan besar-besaran, terutama di daerah yang banyak penduduknya tanpa
konsep lngkungan yang baik dan tidak memperhatikan daya dukung lingkungan.
c. Urbanisasi
Pembangunan ekonomi yang tidak merata di pedesaan ddan di
kota besar membuat banyak penduduk pindah dari desa ke kota.
d. Intensifikasi Pertanian
Intensifikasi bertujuan meningkatkan produksi pangan,
tetapi juga memberikan dampak yang merugikan, misalnya polusi/pencemaran air,
dan lahan karena penggunaan pupuk anorganik secara berlebih dan erosi plasma
nutfah.
3. Kerusakan Lingkungan Akbat Kegiatan Manusia
Kepulan
asap hitam kendaraan bermotor selalu terjadi di sepanjang jalan, disertai suhu
udara yang panas, dan kebisingan suara. Ketidaknyamanan ini kita rasakan jika
kita berada dalam perjalana sehari-hari, baik di dalam kota ataupun dari kota
ke kota lain.Kegiatan manusia yang merusak lingkungan antara lain sebagai
berikut.
a. Pembuangan Limbah
Limbah merupakan sisa/hasil sampingan dari kegiatan
produksi manusia dalam upaya memenuhi kebutuhan hidupnya. Limbah berdasarkan
asalnya, terdiri atas dua macam yaitu limbah industry dan limbah rumah tangga
(pemukiman).
b. Kegiatan Pertanian
Kegiatan pertanian dapat merupakan kegiatan yang
merugikan manusia apabila tidak memperhatikan pengelolaan yang benar.
Penggunaan pertisida yang berlebih atau secara terus-menerus akan menyebabkan
polusi makanan yang dapat membahayakan manusia, serta membunuh beberapa jenis
hewan yang tidak mengganggu (non target organism).
c. Ekploitasi Hutan
Hutan sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, mempunyai
nilai ekonimi, sebagai habitat jenis hewan dan menjaga keseimbangan air tanah
pada musim hujan dan kemarau.
4. Polusi
Pengertian
polusi menurut Environmintal Pollution Panel tahun 1965, dari “president
Science ADVISORY Committee” Amerika Serikat adalah perubahan yang kurang
menguntungkan terhadap lingkungan yang disebabkan oleh hasil aktivitas manusia
secara keseluruhan atau sebagian, melalui pengaruh langsung atau tidak
langsung, dari perubahan dalam pola energi, tingkat radiasi, susunan
kimia-fisika, dan limbah dari organism. Zat dikatakan sebagai polutan apabila:
a. Kadarnya melebihi batas normal.
b. Berada pada waktu yang tidak
tepat, dan
c. Berada pada tempat yang tidak
semestinya.
Polusi dibedakan menjadi polusi udara, polusi air, polusi tanah, dan
polusi suara.
a. Polusi Udara
Disebabkan oleh debu, partikel-partikel, asap
pembakaran, dan asap rokok.
b. Polusi Air
Banayak lilmbah industry dan rumah tangga yang dibuang
ke sungai, misalnya sampah organik, air detergen, dan persisida.
c. Polusi Tanah
Sampah plastik tidak dapat hancur dengan cepat dalam
tanah sehingga mengganggu porositas tanah.
d. Polusi Udar
Polusi udara disebabkan oleh adanya berbagai macam
suara dalam berbagai kekuatan suara, misalnya suara keributan di pasar,
kendaraan bermotor, kereta api, pesawat terbang, dan petir.
5. Upaya Manusia dalam Mencegah dan
Menanggulingi Kerusakan Lingkngan
Banjir, tanah longsor, dan kelangkaan air bersih yang terjadi dibeberapa
daerah membuat manusia mau tidak mau menyadari akn kerusakan lingkngan. Upaya
manusia untuk menanggulangi kerusakan lingkungan.
a. Reboisasi dan penghijauan
b. Pembangunan berwawasan lingkungan
c. Penggunaan pupuk organik.
6. Pengaruh Pencemaran Terhadap
Kehidupan Organisme Berdasarkan Percobaan
Telah diketahui bahwa pencemaran memberikan dampak
negative terhadap organisme.
7. Melakuan Perbaikan Lingkungan
Pertanian, industry, dan transportasi menyebabkan perubahan lingkungan
biotik yang menguntungkan. Selain itu, juga menyebabkan perubahan lingkungan
yang merugiakan, yaitu adanya berbagai macam polusi, kerusakan lahan, kerusakan
hutan, banjir, dan tanah longsor.
8. Penelitan Ilmiah tentang
Pencemaran Lingkngan
Masalah kerusakan lingkungan terutama masalah pencemaran perlu dikelola.
Penelolaan lingkungan tidak hanya menjadi tanggung jawab para cendekiawan saja,
tetapi juga tanggung jawab semua orang. Penanggulangan masalah polusi tidak
lepas dari diadakannya penelitian-penelitian ilmiah yang dapat dilakukan oleh
orang-orang yang mempelajari masalah tersebut.
9. Pemanfaatan dan Daur Ulang Limbah
untuk Kelestarian Lingkungan
Perkembangan penduduk dapat memberikan dampak negative, diantaranya
tumpukan sampah di dekat pemukiman penduduk yang dapat menimbulkan bau tak
sedap, lalat yang beterbangan, dan pemandangan yang tidak nyaman. Masih banyak
limbah pemukiman maupun industry selain sampah yang menimbulkan masalah
lingkungan. Gunawan (2007:294)
2.4 Tipe-tipe
Ekosistem dan Hubungan antara Faktor Biotik da Abiotik
Di bumi tempat tinggal kita ini terdapat berbagai tipe
ekosistem. Cirri-ciri suatu tipe ekosistem ditunjukkan dengan hubungan yang
khas antara lingkungan biotic dan abiotiknya.
Ekosistem secara garis besar dibedakan atas ekosistem
darat, ekosistem air, dan ekosistem buatan.
1. Ekosistem Darat
Ekosistem darat adalah ekosistem yang didominasi oleh
lingkungan eksternal daratan.
Di Indonesia, ekosistem dapat dibedakan atas ekosistem vegetasi tamah,
ekosistem pegunungan, dan vegetasi monson.
a. Ekosistem Vegetasi Pamah
Ciri ekosistem vegetasi pamah antara lain sebagai berikut.
· Ekosistem ini membentang dari
ketinggian 0 – 1000 meter diatas permukaan laut.
· Vegetasinya berupa hutan belukar.
Sebagian besar hutan di Indonesia tergolong ekosistem vegetasi pamah.
Ekosistem vegetasi pamah dapat di bedakan atas
subekosistem diantaranya sebagai berikut.
1) Ekosistem Hutan Bakau
Hutan bakau banyak terdapat ditepi pantai, yang air lautnya selalu
menggenang atau tergenang saat air laut pasang naik. Ekosistem ini melindungi
dataran dari abrasi (erosi air laut).
2) Ekosistem Rawa Air
Hutan rawa air tawar terdapat di perbatasan pantai
dengan ekosistem hutan bakau.
3) Ekosistem Huatan Tepi Sungai
Hutan tepi sungai banyak terdapat ditepi sungai besar.
4) Ekosistem Hutan Sagu
Vegetasinya di dominasi oleh pohon sagu yang
berkembang dengan baik di aliran air tawar yang teratur.
5) Ekosistem Danau
Danau dapat dibedakan sesuai dengan pembentukannya,
terdiri atas danau eotropit dan oligotropik. Danau eoytropik merupakan danau
yang kaya akan unrus hara. Cirri-cirinya adalah airnya keruh, terdapat bermacam-macam
organism, dan oksigen terdapat didaerah profundal. Sedangkan danau oligotropik
merupakan danau yang miskin akan unrur hara. Cirri-cirinya airnya jernih
sekali, dihuni oleh sedikit organisme, dan di dasar air banyak terdapat oksigen
sepanjang tahun.
6) Ekosistem Hutan Rawa Gambut
Ekosistem ini terbentang secara luas dan berbatasan
dengan hutan rawa air tawar. Flora yang ada pada ekosistem ini jumlahnya
terbatas.
7) Ekosistem Pantai
Ekosistem ini terletak di tepi pantai berpasir dan
berkarang yang membentang tidak terlalu jauh dari pantai kearah darat. Vegetasi
pada ekosistem ini ada dua macam, yaitu formasi pes-caprae dan formasi
baringtonia.
b. Ekosistem Pegunungan
Berdasarkan ketinggiannya (elevasinya), ekosistem
pegunungan dibedakan menjadi sebagai berikut.
1) Hutan Pegunungan
Hutan pegunungan terdapat pada ketinggian antara
1500-3300 meter diatas permukaan air laut.
2) Padang Rumput Pegunungan
Padang rumput pegunungan terdapat pada ketinggian antara
3.200-3.600 meter diatas permukaan laut.
3) Ekosistem Terbuka Lereng Berbatu
Vegetasinya berupa rumput, tumbuhan baku, dan semak.
4) Ekosistem padang rumput rawa
Ekosistem ini memiliki vegetsi dominan perdu rawa gambut
atau rumput yang menutupi tanah gambut.
5) Ekosistem Danau Pegunungan
Ekosistem ini banyak ditemukan di daerah pegunungan
tinggi. Di Indonesia banyak terdapat danau eutrofik, yaitu danau yang kandungan
airnya kelebihan nutrien.
6) Ekosistem Padang Rumput Alpin
Ekosistem ini dijumpai pada daerah dengan ketinggian
lebih dari 4.000 meter di atas permukaan air laut.
c. Vegetasi Monsun
Vegetasi
monsoon memiliki ciri antara lain pohon-pohonnya rendah, banyak cabang, dan
batangnya tidak lurus. Vegetasi ini banyak dijumpai didaerah beriklim kering
dengan curah hujan sedikit, terdapat ketinggian antara 0 hingga 800 meter dari
permukaan air laut.
2. Ekosistem Air
Ekosistem air adalah ekosistem yang didominasi oleh
lingkungan eksternal air sebagai habitat berbagai organism air.ekosistem air
dapat dibedakan atas ekosistem air tawar dan ekosistem laut.
a. Ekosistem Air Tawar
Eksosistem
air tawar memiliki ciri umum sebagai berikut.
· Salinitas (kadar garam )
rendah,lebih rendah dari salinitas sitoplasma sel organisme yang hidup di
dalamnya.
· Variasi suhu siang dan malam
hari tidak terlalu besar.
· Penetrasi cahaya matahari
terbatas (kurang).
· Dipengaruhi oleh iklim dan
cuaca,sekalipun pengaruhnya relatif kecil,jika dibanding dengan ekosistem
darat.
b. Ekosistem Laut
Ekosistem
laut merupakan sebagian besar wilayah Indonesia.secara umum ekosistem laut
memiliki sifat-sifat khas sebagai berikut.
· Kadar garam relatif
tinggi,lebih tinggi dari kadar garam protoplasma sel organisme yang hidup di
dalamnya.
· Terdapat kehidupan di semua
kedalaman.ekosistem saling bersambungan dan memungkinkan bercampur karena
adanaya sirkulasi air laut.
· Rantai makanan relatif
panjang,sehingga sepanjang rantai makanan terjadi pemborosan energi
Berdasarkan
intensitas cahaya yang dapat mencapainya,ekosistem laut dibedakan atas
ekosistem laut dalam dan ekosistem laut dangkal.
1) Ekosistem Laut Dalam
Ekosistem
laut dalam merupakan ekosistem laut yang tidak ditembus cahaya matahari,oleh
karenanya tidak terjadi fotosintesis.kadar oksigen dalam airnya rendah,tidak
terdapat organisme produsen autotrof.
2) Ekosistem Laut Dangakal
Ekosistem
laut dangkal merupakan daerah fotik (tertembus cahaya matahari).pada ekosistem
ini terjadi fotosintesis oleh produsen dari jenis ganggang laut dan
fitoplankton.
3. Ekosistem Buatan
Ekosistem buatan merupakan ekosistem yang sengaja
diadakan dengan tujuan untuk kesejahteraan pembuatnya.Hal ini banyak terbentuk
karena adanya perkembangan teknologi.Beberapa ekosistem buatan dapat dijelaskan
sebagai berikut.
a. Ekosistem Danau Buatan (Waduk)
Dengan
kemajuan teknologinya,manusia telah barhasil membangun danau buatan atau waduk
(bendungan).Bandungan dibuat manusia dengan cara membendung aliran
sungai.Bandungan dibangun untuk keperluan irigasi maupun pembangkit listrik.
b. Ekosistem Hutan Tanaman
Ekosistem
hutan tanaman meliputi penanaman pohon budi daya seperti hutan jati dan hutan
pinus.
c. Agroekosistem
Agroekosistem
merupakan ekosistem yang sengaja dibuat dalam rangka keperluan pertanian
tanaman budi daya.Agroekosistem antara lain sawah tadah hujan,sawah irigasi,dan
perkebunan.
1) Sawah Tadah Hujan
Sawah
tada hujan merupakan alternatif yang potensial untuk pertanian tanaman pangan.
2) Sawah Irigasi
Sawah
irigasi merupakan sawah yang sumber air utamanya berasal dari air irigasi.
3) Perkebunan
Perkebunan
menghasilkan produk-produk yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Agung (2007:
)
2.5 Daur
Biokimia
Daur biokimia merupakan daur yang melibatkan unsur
senyawa kimia mengalami perpindahan lewat organism hidup dan beredar kembali ke
lingkungan fisik. Ada baiknya hal ini dipandang sebagai hubungan antara
komponen biotik dan abiotik suatu ekosistem. Lima factor yang akan dibicarakan
disini yang dianggap penting bagi kehidupan adalah : karbon, oksigen, nitrogen,
pospor, dan belerang
1. Daur Netrogen
Atmosfer kita mengandung 79% nitrogen berdasar volume,
namun nitrogen relative amat jarang dalam bentuk senyawa karena N ini lambat
dan susah bereaksi. Nitrogen merupakan bahan penting bagi pembentukan asam
ameno dan seterusnya protein, dan ini membatasi pasokan makanan yang dapat
diperoleh dalam suatu ekosistem lebih dari makanan tumbuhan lainnya.
Satu-satunya cara sehingga nitrogen ini dapat diperoleh oleh organisme hidup
adalah melalui fissasi nitrogen suatu kemampuan yang terbatas dimiliki oleh
organisme prokariotik tertentu, walau sekarang sedang difikirkan melalui
rekayasa genetik bagi tumbuhan hijau agar dapat melakukan kerja itu juga.
2. Daur Sulfur
Sulfur banyak terdapat dikerak bumi dan dapat diambil
tumbuhan dalam bentuk sulfat. Merupakan bahan penting bagi pembentukan semua
protein.
Seprti
halnya dengan nitrogen, hewan bergantung pada tumbuhan untuk memperoleh sulfur.
Selain dari sulfur yang terdapat dalam atmosfer, gas oksid sulfur ( ) terus- menerus bertambah sebagai sisa pembakaran bahan
bakar fosil (BBM) dan dari melelehnya belerang dari tambang-tambang
belerang/gunung berapi.
3. Daur Posfor
Posfor
merupakan unsure yang penting pembentuk asam nukleat, protein, ATP dan senyawa
organik vital lainnya. Merupakan unsure yang jarang terdapat, dan seperti
nitrogen dan kalium sering merupan factor pembatas dalam produktivitas
ekosistem.
4. Daur Karbon dan Oksigen
Daur
karbon dan oksigen jelas tampak dalam peristiwa fotosintesis. Djamhur
(2000:129)
BAB
III
KESIMPULAN
dan SARAN
3.1 Kesimpulan
Ekosistem
terdiri dari komponen biotik (makhluk hidup) dan komponen abiotik (benda mati).
Tempat hidup organisme disebut habitat. Dalam habitat ekosistemnya organism
mempunyai setatus fungsional yang disebut dengan relung. Kelompok organism satu
spesies yang menempati ekosistem disebut populasa. Sedangkan beberapa populasi
dalam ekosistem disebut komunitas.
Proses
perubahan dalam komunitas yang berlangsung secara berhadap dan munuju ke satu
arah secara teratur disebut suksesi. Berdasarkan kondisi habitatntya suksesi dibedakan menjadi
suksesi primer dan suksesi sekunder.
Manusia merupakan bagian dari lingkungan, manusia selalu
dihadapkan pada masalah-masalah lingkup, diantaranya keseimbangan lingkungan,
perubahan lingkungan dan sebagainya.
3.2 Saran
Hendaknya kita sebagai manusia menjaga ekosistem karena
dalam ekosistem terdapat komponen abiotik seperti tanah, air, udara, cahaya,
suhu, angin, iklim, arus air dan ombak. Dan terdiri dari komponen biotic
seperti tumbuhan, hewan dan sebagainya yang sangat berguna bagi kelangsungan
hidup kita.
Daftar Pustaka
Purwoko, Agung. et al. 2007.
Biologi SMA X.
Semarang: CV Mitra Media Pustaka.
Susilowarno, Gunawan. et al.
2007. Biologi SMA X. Jakarta: Grasindo.
Winatasasmita, Djambur dan
Sukarno. 2000. Biologi 1. Jakarta: PT Garuda Maju Cipta.
www.brainneiyudi.blogspot.com
gaul men........